Apa Itu Kalibrasi?
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk menentukan atau memverifikasi tingkat akurasi dan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur terhadap bahan ukur dengan cara membandingkan alat ukur dengan standar ukur yang dapat dipertanggungjawabkan/ditelusuri nilai kebenerannya mengacu pada standar nasional maupun standar internasional (traceable). Kalibrasi ini harus dilakukan dan disaksikan (witness) oleh seorang pekerja dari sebuah lembaga standar nasional dan didokumentasikan sesuai dengan tanggal / waktu alat ukur tersebut dikalibrasi. Dokumen ini yang digunakan sebagai acuan bahwa alat ukur tersebut sudah dikalibrasi per tanggal di hari dan jam kalibrasi tersebut dilakukan hingga batas waktu tertentu.
Standar ukur dapat juga disebut sebagai "kalibrator". Kalibrator ini harus lebih akurat dibandingkan dengan alat yang akan dikalibrasi. Tidak semua kalibrator berbentuk sebuah device, akan tetapi dapat juga berbentuk seperti massa, bagian-bagian mekanik (mechanical parts), standar fisik (physical reference), dan fluida standard (reference fluids)
Sertifikat Kalibrasi
Seperti yang dijelaskan di awal paragraf di atas, bahwa kalibrasi ini harus didokumentasikan. Hal ini berarti hasil dari kalibrasi harus dicatat. Dokumen untuk mencatat semua hal yang berkaitan dengan kalibrasi disebut sebagai Sertifikat Kalibrasi.
Sertifikat kalibrasi mencakup hasil dari perbandingan antara alat ukur dan standar ukur dan informasi-informasi lain yang relevan dengan kalibrasi, seperti peralatan yang digunakan, kondisi lingkungan, penanda tanganan, tanggal kalibrasi, nomor sertifikat, ketidakpastian kalibrasi dll.
Ketertelusuran (Traceability)
Di paragraf awal disebutkan bahwa standar ukur yang digunakan untuk kalibrasi harus memiliki ketertelusuran. Ketertelusuran ini berarti bahwa standar ukur harus juga terkalibrasi menggunakan standar ukur yang lebih tinggi. Ketertelusuran merupakan rantai kalibrasi yang tidak terputus, sehingga tingkat kalibrasi tertinggi harus dilakukan di Pusat Kalibrasi Nasional atau yang sebanding.
Sebagai contoh, ketika kita melakukan kalibrasi pada sebuah instrument menggunakan proses kalibrator yang portable, portable proses kalibrator yang digunakan harus sudah terkalibrasi menggunakan reference kalibrator yang lebih akurat. Reference kalibrator dengan level standard yang lebih tinggi ini juga harus dikalibrasi oleh pusat kalibrasi nasional. Pusat kalibrasi nasional ini juga akan memastikan bahwa standar ukur miliknya sudah terkalibrasi oleh Laboratorium Kalibrasi internasional untuk memastikan bahwa sudah sesuai dengan standard yang dipakai secara global. Jika rantai ketertelusuran ini terhenti pada suatu tahap, maka pengukuran-pengukuran lain yang berada di bawahnya tidak dapat dikatakan andal.
Batas Toleransi
Sering kali ketika mengalibrasi sebuah instrument terdapat batas toleransi (batas acceptance) yang telah diatur. Batas toleransi adalah nilai error maksimal yang diperbolehkan untuk kalibrasi. Jika error (perbedaan antara alat ukur dan standar ukur) lebih besar daripada batas toleransi maka kalibrasi tersebut dinyatakan "gagal".
Jika terjadi kegagalan dalam proses kalibrasi, kita harus melakukan corrective actions untuk membuat kalibrasi tersebut berhasil (pass). Biasanya alat ukur akan diatur hingga hasilnya cukup akurat atau nilai error hasil kalibrasi lebih kecil daripada batas toleransinya.
Ketidakpastian Kalibrasi dan Pengukuran
Ketika mengalibrasi sebuah instrument dengan tingkat device yang lebih tinggi, dalam prosesnya akan selalu ada beberapa ketidakpastian. Ketidakpastian berarti banyaknya "keraguan" dalam proses kalibrasi, sehingga ketidakpastian ini digunakan sebagai indikasi seberapa bagus proses kalibrasi yang dilakukan. Ketidakpastian dapat disebabkan oleh berbagi macam sumber seperti device yang sedang dites, standar ukur, metode kalibrasi atau kondisi lingkungan
Pada case terburuk, jika nilai ketidakpastian pada proses kalibrasi lebih besar daripada tingkat akurasi atau tingkat toleransi, maka kalibrasinya dianggap tidak terlalu berguna.
Tujuannya adalah total ketidakpastian kalibrasi harus lebih kecil dibandingkan dengan batas toleransi dari device yang sedang dikalibrasi. Nilai total ketidakpastian kalibrasi harus selalu didokumentasikan dalam sertifikat kalibrasi.
Adjustment
Ketika melakukan kalibrasi dan membandingkan alat ukur dan standar ukur, akan sering ditemukan perbedaan antara keduanya. Sehingga, perlu dilakukan pengaturan alat ukur agar sesuai dengan standar agar alat ukur dapat mengukur secara benar. Proses pengaturan ini sering disebut dengan adjustment atau trimming.
Secara formal, kalibrasi dan adjustment ini merupakan proses yang berbeda. Pada bahasa yang dipakai sehari-hari kadang adjustment juga termasuk ke dalam proses kalibrasi. Namun, menurut sumber-sumber formal adjustment mempunyai proses yang terpisah dengan kalibrasi.
Tujuan Kalibrasi
Sebenarnya kenapa kita harus melakukan kalibrasi terhadap alat ukur? Atau apasih sebenarnya tujuan dari kalibrasi?
Mari kita sejenak mengingat pepatah ini: "Semua device pengukuran mengukur dengan salah dan kalibrasi menjelaskan seberapa salah device-device itu."
Semua device pengukuran semakin lama akan semakin tidak akurat kecuali device-device ini dikalibrasi pada interval waktu tertentu. Dalam proses industri, terdapat bermacam-macam alasan mengapa suatu alat ukur harus dikalibrasi. Berikut ini tujuan-tujuan dari kalibrasi:
- Memenuhi Regulasi yang mengharuskan alat ukur harus dikalibrasi pada interval waktu tertentu. Regulasi-regulasi ini termasuk ISO 9000, ISO14000, FDA dan masih banyak lagi. Proses plant membuat raw material dan mengubahnya menjadi sebuah produk, mencoba untuk membuatnya se-efektif mungkin. Menjaga semua proses pengukuran yang bersifat critical tetap akurat. Dengan mengalibrasi device-device pengukuran tersebut secara teratur dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada di negara/wilayah tersebut membantu menjaga plant bekerja semakin efektif dan memproduksi lebih banyak.
- Uang adalah alasan yang sangat penting dari semuanya termasuk kalibrasi, ketika produk yang akan ditransfer dilakukan berdasarkan pada pengukuran. Misalkan perusahaan A membeli produk berupa gas dari perusahaan B, kemudian proses transfer gas tersebut dilakukan melalui pipa dan diukur menggunakan alat ukur, maka alat ukur tersebut harus sangat akurat sehingga jumlah produk yang ditransfer sesuai dengan nilai uang yang diberikan kepada perusahaan B. Oleh karena itu kalibrasi penting sekali untuk dilakukan.
- Salah satu alasan yang sangat penting untuk kalibrasi adalah SAFETY. Ini termasuk keselamatan karyawan yang ada di plant, memastikan bahwa plant adalah tempat yang aman untuk bekerja. Ini juga termasuk keamanan untuk pelanggan, sbagai contoh pada industri makanan dan obat-obatan.
- Lingkungan adalah sesuatu yang harus kita jaga. Bermacam-macam emisi dari plant-plant industri yang diukur menggunakan alat ukur harus dijaga tingkat akurasinya dengan melakukan kalibrasi secara reguler untuk membantu menjaga lingkungan agar tetap bersih.
Itulah beberapa tujuan yang common mengapa alat ukur perlu dikalibrasi.
Interval Kalibrasi
Pertanyaan lain yang sering kali berkaitan adalah seberapa sering alat ukur ini harus dikalibrasi?
Akan bagus jika dapat memberi jawaban yang sederhana terhadap pertanyaan di atas, tetapi sayangnya hal itu tidaklah mungkin. Malah, terdapat beberapa pertimbangan untuk menjawab pertanyaan tentang periode kalibrasi. Berikut ini beberapa pertimbangan-pertimbangannya:
- Tingkat kekritisan pengukuran
- Rekomendasi Manufaktur
- Histori kestabilan dari instrument
- Kebutuhan regulator dan kualitas sistem
- Konsekuensi dan biaya saat kalibrasi gagal
- pertimbangan lainnya
Manfaat
Kalibrasi memiliki manfaat sebagai berikut:
- Menjaga kondisi alat ukur agar tetap sesuai dengan spesifikasi
- Mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki
- Mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara nilai yang benar dengan nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur
- Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun internasional
Kesimpulan
Proses kalibrasi adalah serangkaian kegiatan untuk membandingkan dan mendokumentasi pengukuran dari alat ukur dengan standar ukur yang memiliki ketertelusuran (traceable). Kalibrasi menjadi proses yang sangat penting untuk meyakinkan bahwa pengukuran yang sedang/akan dilakukan merupakan pengukuran yang valid. Tingkat ke-valid-an pengukuran sangat penting untuk beberapa alasan, termasuk keselamatan dan kualitas. Untuk hasil terbaik, pastikan uncertainty dari kalibrasi lebih kecil dari batas toleransinya. Yang terakhir, frekuensi kalibrasi dan setting toleransinya harus mempertimbangkan beberapa faktor termasuk kekritisan instrument (instrument criticality).
Demikian post untuk kalibrasi kali ini, semoga bermanfaat. Dan Stay updated pada postingan-postingan di blog ini. Terimakasih.