Halo semua, di postingan ke-4 ini aku akan coba bahas tentang sedikit penjelasan tentang P&ID jilid 2 dan Instrument Index. Tanpa perlu berpanjang lebar kita langsung saja masuk ke pembahasan pertama.
P&ID Jilid 2
Di postingan ke-3, aku udah jelasin sedikit banyak tentang PFD dan P&ID kali ini aku akan coba bahas kembali untuk P&ID lanjutan dari postingan yang sebelumnya. Pembahasan lanjutan ini akan difokuskan dengan cara membaca P&ID. Seperti yang kujelasin sebelumnya, P&ID adalah sebuah diagram yang menjelaskan secara detail semua equipment-equipment,
piping, instrumentasi, serta control device yang dibutuhkan untuk
menggambarkan berjalannya sebuah proses pada suatu plant. Jadi pembacaan P&ID ini kita fokuskan ke field instrument dan kontrol device.
Contoh:
Berikut ini juga aku kasih referensi Symbol & Legend P&ID
|
Referensi Symbol & Legend
|
Di atas adalah salah satu contoh gambar yang saya ambil dari P&ID, cara paling mudah untuk identifikasi adalah, pertama kita lihat Tag number dari instrument tersebut. Jadi ada 2 tag number yang pertama adalah 482-TT-311 dan 482-TI-311. TT berarti dia Temperature Transmitter dan TI adalah Temperature Indicator. Untuk penomoran 482 dan 311 itu menunjukkan nomor dari major equipment dan tag number sequence. Kemudian lihat tanda dari TT, terlihat bulat seperti balon. Di P&ID bagian symbol and legend tanda seperti balon ini mengidentifikasi bahwa Tag Number itu terletak di lapangan atau biasa disebut dengan field mounted. Di standard internasional juga menyebutkan demikian. Untuk tanda dari TI, terlihat seperti balon kemudian ada kotak dan garis ditengah-tengah balon itu. Kalo di symbol and legend artinya Tag Number itu letaknya ada di DCS dan dapat diakses oleh operator dalam Control Room. Kok bisa Tag Numbernya di DCS? Emang ada instrument di DCS? Jadi Tag Number TI ini adalah indicator atau sebuah indikasi saja. Indikasi ini dapat di assign ke dalam DCS dan ditampilkan di HMI pada komputer. Mari kita baca satu lagi contoh P&ID.
Contoh 2:
Contoh yang ke-2 ini adalah satu kontrol sistem. Jadi pada gambar di atas terdapat 5 Tag Number. Sebentar, itu bukannya cuma ada 3 Tag Number ya? Nanti akan kujelasin, jadi sama seperti sebelumnya, ada symbol mirip balon, simbol mirip balon kemudian ada kotaknya dan ditengahnya ada garisnya kemudian ada lagi symbol belah ketupat ada kotaknya dan juga ada garis ditengah belah ketupat itu. Oke untuk yang symbol balon dan balon kotak sudah pada tahu ya, selanjutnya adalah simbol belah ketupat, jadi kalo kita mengacu pada symbol & legend P&ID ini, simbol itu dapat diidentifikasi sebagai sistem untuk fungsi emergency shutdown dan fire & gas, jadi simbol ini ada di sistem emergency shutdown atau biasa disebut ESD dan sistem fire & gas atau biasa disebut dengan FGS, kemudian simbol ini juga terdapat di control room yang dapat diakses oleh operator.
Nah aku jelasin kenapa ada 5 Tag number yang ada di P&ID itu, sebelumnya inget kan kalau Tag Number bisa di-assign ke DCS, nah di sini juga begitu, ada 2 Tag Number tambahan yang bisa di-assign ke DCS, yakni Level Alarm High dan Level Alarm Low, kalau kita lihat di simbol LIC di sebelah kotak ada huruf H dan huruf L, itu menandakan bahwa ada alarm yang digunakan dalam sistem pengendalian level ini. Sehingga Tag Number ini ketambahan 2 dari alarm tersebut yang nantinya akan di-assign di DCS dan akan dimunculkan di HMI DCS menjadi sebuah alarm. Lalu, alarm ini ternyata juga memiliki hubungan dengan simbol ESD/FGS tadi. Hubungannya adalah ketika Level/ketinggian fluida di dalam vessel menyentuh Alarm Low atau Alarm High, maka sistem ESD akan mengambil alih kendali dari LIC, sehingga nantinya sinyal yang akan dikirimkan ke Tag Number 436-LV-101 adalah sinyal Diskrit (On/Off) saja untuk membuka/menutup valve. Tujuannya adalah safety pada proses yang sedang berjalan agar tidak terjadi engine trip dan mengganggu jalannya proses produksi.
Di P&ID contoh ke-2 ini juga kita dapat mengidentifikasi tipe level transmitter yang digunakan yakni tipe displacer, kemudian untuk Tag Number 436-LV-101 di bawah simbol valve terdapat tulisan FC atau "Fail Close" yang berarti jika Control Valve tersebut "fail", maka posisi default-nya adalah tertutup. Kondisi "fail" ini dapat diartikan menjadi 2 macam, yakni "signal fail" atau tidak ada sinyal yang mengalir untuk mengendalikan Control Valve, cara mendeteksinya adalah dengan valve akan menutup meskipun proses sedang berjalan. Yang kedua adalah "air pressrue fail" atau keadaan hilangnya tekanan udara pada valve, sehingga menyebabkan positioner tidak mampu menggerakkan actuator. Okay sudah paham ya, jadi kira-kira seperti itu. Selanjutnya masuk ke pembahasan kedua yakni Instrument Index.
Instrument Index
Apasih Instrument Index itu? Instrument index adalah sebuah dokumen yang digunakan untuk mengidentifikasi semua Instrument baik itu di field, DCS, ESD dan MCC. Baik itu field instrument, common alarm, switch, selector dlsb. Instrument index ini merupakan dokumen turunan dari P&ID. Di dalamnya terdapat informasi-informasi yang di-ekstrak dari P&ID, contohnya seperti tag number, jenis instrument, deskripsi service, nomor P&ID, lokasi instrument, sistem kontrol, line no. dan/atau equipment no., tipe input/output, scope of supply dan scope of work, nomor revisi dan dokumen referensi (P&ID).Aku akan coba jelaskan satu persatu informasi-informasi yang ada pada Instrument index ini.
1. Tag Number
Seperti yang kita tahu tag number adalah sebuah tanda untuk mengidentifikasi sebuah instrument. Tag number ini ada soft tag number dan hard tag number. Bedanya adalah soft tag number ini merupakan tag number yang di-assign ke DCS/ESD seperti contoh alarm , switch dan lainnya. Sedangkan hard tag number merupakan tag number yang memiliki bentuk fisik seperti valve, transmitter, gauge dan field mounted switch.
2. Jenis instrument
Jenis instrument ini digunakan untuk mengidentifikasi semua tipe/jenis instrument baik itu instrument yang memiliki soft tag number maupun hard tag number.
3. Deskripsi Service
Deskripsi service digunakan untuk menjelaskan bahwa sebuah tag number tertentu itu memiliki sebuah kondisi service tertentu. Misalkan untuk contoh tag number 482-TT-311 di atas, berada pada kondisi service menuju ke cold separator.
4. Lokasi Instrument
Lokasi instrument ini digunakan untuk mengidentifikasi letak/lokasi dari sebuah tag number tertentu. Misalkan lokasi instrument berada di field atau control room atau substation dan lain sebagainya.
5. Sistem Kontrol
Sistem kontrol digunakan untuk mengidentifikasi tipe sistem kontrol tiap-tiap tag number. Misal tag number tersebut adalah 436-LIC-101 seperti contoh di atas berarti sistem kontrolnya adalah DCS/SCADA.
6. Line number/Equipment Number
Line number/equipment number digunakan untuk mengidentifikasi suatu tag number itu terpasang di line (pipa) atau terpasang di equipment.
7. Tipe Input/Output
Tipe input/output digunakan untuk mengidentifikasi tipe sinyal yang diterima dan ditransmisikan oleh tag number tertentu. Msialkan tipe sinyal untuk Transmitter adalah analog input, untuk switch/selector adalah digital input kemudian untuk control valve merupakan sinyal analog output dan untuk on/off valve merupakan sinyal digital output.
8. Scope of supply dan Scope of Work
Scope of supply dan scope of work biasanya sudah dapat diidentifikasi melalui P&ID, hal ini diletakkan kembali di Instrument Index untuk memisahkan mana scope of supply/work dari vendor dan kontraktor.
9. Nomor revisi dan Dokumen Referensi
Nomor revisi ini disesuaikan dengan nomor revisi dari P&ID. Dokumen referensi untuk pembuatan instrument index ini adalah P&ID. Jadi dokumen instrument index ini merupakan produk/dokumen deliverable turunan dari P&ID.
Cukup sekian penjelasan
singkat tentang P&ID bagian kedua dan Instrument Index, untuk bahasan selanjutnya yakni Pengenalan tentang Proses Kontrol. So,
stay tune terus di blog-ku!
Terimakasih
sudah membaca tulisanku, jika ada kritik, saran dan/atau pertanyaan bisa
disampaikan melalui kolom komentar ya! Thank you!